Pemerintah Diminta Bentuk Sulawesi Timur

Jakarta- Pemerintah diminta untuk segera membentuk Provinsi Sulawesi Timur dengan ibu kota Poso. Rencana pemekaran ini sudah tertunda lima tahun. Pemekaran ini merupakan keinginan dari warga masyarakat Poso dan sejumlah kabupaten.


Ketua Forum Poso Bersatu Rudy S Pontoh mengatakan itu kepada SH, Kamis (21/8). Menurutnya, dengan pemekaran itu, pelayanan kepada warga di Sulawesi Timur nantinya akan lebih baik.

“Menjadikan Poso sebagai ibu kota provinsi Sulawesi Timur merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar lagi,” katanya.

Untuk merealisasikan pemekaran itu, Rudy juga meminta Gubernur Sulawesi Tengah mengambil langkah dan menetapkan Poso sebagai ibu kota provinsi. “Seharusnya pemerintah bisa segera merealisasikan janjinya untuk masyarakat Poso, karena masyarakat sudah sangat mendambakan hal itu,” ucapnya.(nuk)

SUMBER: Sinar Harapan
Dikliping Oleh Divisi Humas Forum Poso Bersatu
Email: posobersatu@gmail.com

Blog, Video, Lagu, dan Foto: http://posobersatu.multiply.com
Tentang Forum Poso Bersatu

Prihatin atas konflik Poso yang berlarut-larut dan perduli untuk mewujudkan perdamaian dan persatuan di Poso, kami warga Poso yang kini tinggal di Jakarta telah membentuk sebuah forum sosial independen dan nonpolitik yang kami beri nama "Forum Poso Bersatu". Forum dibentuk melalui rapat pada tanggal 2 Juli 2005 di Jakarta. Anggota forum (saat ini jumlahnya 56 orang) terdiri dari kaum intelektual, pengacara, jaksa, pengusaha, bankir, mantan anggota DPR, mantan bupati, dll, tanpa membeda-bedakan agama maupun status sosial.


Kami merasa perlu adanya sebuah wadah independen dengan anggota yang benar-benar mengenal Poso untuk memikirkan terciptanya perdamaian dan persatuan di Poso sesegera mungkin dengan penanganan yang lebih serius dan tanpa kekerasan. Kami sangat prihatin dengan keadaan Poso yang makin lama makin terpuruk ke jurang kemiskinan akibat pertikaian yang berkepanjangan.

Wadah ini kami harapkan bisa memberi contoh kepada masyarakat Poso akan pentingnya perdamaian dan persatuan. Kami warga Poso perantauan walaupun berbeda-beda agama dan status sosial, tetap merasa bersaudara dan bersahabat serta tidak pernah terprovokasi oleh berbagai berita minor tentang pertikaian di Poso. Bahkan, beberapa anggota keluarga kami ikut menjadi korban akibat konflik di Poso. Tapi kecintaan, keperdulian, dan kesadaran telah mengalahkan segala emosi dan dendam di hati kami.

Kami juga berharap, wadah ini dapat memberi informasi yang sebenarnya tentang Poso. Selama ini kami prihatin dengan banyaknya media yang menggunakan nara sumber dari mereka yang sebenarnya bukan orang Poso atau mereka yang tidak pernah tinggal lama di Poso. Dari pengamatan kami, nara sumber sering diambil dari mereka yang tinggal di Palu atau Donggala. Padahal, Palu atau Donggala jelas-jelas sangatlah berbeda dengan Poso (jaraknya kl. 200 Km).

Sejak terbentuk, hampir setiap Sabtu atau Minggu secara rutin kami mengadakan pertemuan dan diskusi. Bagi Anda di Jakarta dan sekitarnya yang merasa Warga Poso atau pernah tinggal lama di Poso dan ingin bergabung dengan forum ini, Anda dapat menghubungi email kami posobersatu@yahoo.com atau melalui SMS ke sekretaris forum: Camelia Latjuba : 0811 185 929

TTD
Rudy S. Pontoh
Ketua Forum Poso Bersatu
Pernyataan Sikap SULTIM

Saudaraku…!!
Issu Sulawesi timur (Sultim) adalah wacana yang lahir dari distorsi sejarah. Tuntutan agar ibukota tetap berada di kabupaten Poso juga adalah sebuah hal yang wajar yang coba dilontarkan putra daerah yang berangkat dari penipuan sejarah. Betapa tidak, jika menarik cerita panjang sejarah lahirnya Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), maka tidak dapat dipungkiri bahwa ibukota pertama dari Sulteng berada di kota Poso. Lalu apalagi yang harus direlakan Poso?

Kali ini mungkin tidak adalagi penipuan dari lahirnya provinsi baru. Poso telah terluka ketika ibukota Sulteng berada di Palu. Kini luka itu jangan terulang lagi ketika Sultim akan lahir dari kandungannya. Aspirasi wacana pemekaran Sultim adalah hal yang wajar ketika kita benar-benar menginginkan pendekatan pelayanan. Namun yang menjadi soal adalah penempatan ibukota.

Saudaraku…!!
Ketetapan hati untuk menjadikan kota Poso sebagai Ibukota Sultim adalah harga mati yang tidak dapat ditawar lagi. Seluruh anak bangsa yang mendiami bagian timur pulau Sulawesi, sepakat ketika putra daerah Poso kali ini rela mengorbankan segalanya untuk menjadikan Poso sebagai ibukota provinsi. Sebab perlu disadari, sejak awal pembentukan Sulteng, Poso telah dilukai dengan menempatkan ibukota permanen di Palu.

Saudaraku…!!
Telah banyak energi dalam bentuk tenaga, pikiran, dan waktu terbuang tanpa sedikitpun mendapat perhatian pemerintah Pusat. Maka kali ini, seluruh warga Poso telah bersepakat untuk menjawab sendiri atas persoalan Sultim dengan point tuntutan sebagai berikut:

Gubernur harus segera mengambil langkah tegas untuk menetapkan Poso sebagai ibukota provinsi dalam bentuk rekomedasi tanpa memperdulikan Luwuk yang juga menginginkan ibukota provinsi.
Selaku perpanjangan tangan pemerintah pusat, gubernur harus secepatnya menyahuti aspirasi lokal masyarakat Poso.
Perintah pusat telah harus menetapkan Poso selaku ibukota Sultim sebelum akhir tahun 2008.

Sebagai realisasi dari semboyan “Ibukota Sultim di Poso adalah harga mati”, maka jika point tuntutan kami ternyata tidak diindahkan, seluruh elemem masyarakat Poso akan gerakan yang lebih radikal.

Saudaraku…!!
Galang terus kekuatan untuk menyambut Ibukota Sultim di Poso.

TTD
Abdul Rahman Hasan
Ketua Front Perjuangan Masyarakat Ibukota Sultim di Poso